Komisaris Utama PT. SOGI INDOMEDIA JAYA

Membangun Komunikasi yang sehati dengan Engaging Communication




Sobat. Dalam bukunya  Skill with people, Les Giblin menuliskan hasil surveinya terhadap  10.000 responden menunjukkan bahwa 15% orang mencapai kesuksesan berkat latihan teknik, otak dan keterampilan dalam bekerja. Dan yang 85% mencapai kesuksesan berkat kemampuan membangun hubungan baik dengan orang lain. 

Sobat. Engaging communication merupakan komunikasi yang menarik, memikat, dan melibatkan pendengar atau audiens secara aktif. Tujuan utama dari engaging communication adalah untuk membuat orang terlibat dan berinteraksi dengan pesan yang disampaikan, sehingga menciptakan pengalaman komunikasi yang lebih berarti dan berdampak.

Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari engaging communication:

1. Menarik Perhatian: Engaging communication memiliki kemampuan untuk menarik perhatian audiens dari awal sampai akhir. Pesan yang disampaikan dirancang untuk menarik minat dan memicu rasa ingin tahu audiens.

2. Relevan dan Berarti: Komunikasi yang menarik haruslah relevan dengan audiensnya. Pesan-pesan yang disampaikan haruslah bermakna bagi audiens dan dapat terhubung dengan pengalaman, nilai, atau kepentingan mereka.

3. Interaktif: Engaging communication mendorong interaksi antara pembicara dan audiens, baik secara langsung maupun melalui media sosial atau platform komunikasi lainnya. Ini bisa meliputi pertanyaan, polling, atau diskusi yang melibatkan partisipasi aktif audiens.

4. Menggunakan Cerita dan Narasi: Penggunaan cerita atau narasi yang menarik dapat membuat komunikasi lebih engaging. Cerita dapat membantu membangun koneksi emosional dengan audiens dan membuat pesan lebih mudah diingat.

5. Visual dan Multimodal: Penggunaan elemen visual, seperti gambar, grafik, atau video, dapat meningkatkan engaging communication dengan memberikan dukungan visual untuk pesan yang disampaikan. Penggunaan berbagai mode komunikasi, seperti teks, suara, dan gambar, juga dapat memperkaya pengalaman komunikasi.

6. Personalisasi: Engaging communication sering kali mencoba untuk mempersonalisasi pesan agar sesuai dengan kebutuhan, minat, atau karakteristik individu dalam audiens. Hal ini membuat pesan terasa lebih relevan dan berarti bagi setiap individu.

7. Menginspirasi dan Membangkitkan Emosi: Pesan-pesan yang disampaikan dalam engaging communication sering kali bertujuan untuk menginspirasi dan membangkitkan emosi dalam audiens. Ini dapat dilakukan melalui penggunaan bahasa yang menggugah, cerita yang menginspirasi, atau penggunaan gambar atau video yang menyentuh.

8. Memiliki Tujuan yang Jelas: Engaging communication memiliki tujuan yang jelas dan spesifik. Pesan yang disampaikan dirancang untuk mencapai tujuan tertentu, seperti mengedukasi, menghibur, memotivasi, atau mengubah perilaku.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip engaging communication, komunikator dapat menciptakan pengalaman komunikasi yang lebih menarik, berarti, dan berdampak bagi audiens mereka.

Secara Umum masalah yang dialami dalam berkomunikasi memiliki pola yang sama. Apa itu?

Sobat. Secara umum, masalah yang dialami dalam berkomunikasi memiliki pola yang serupa, dan pola umum ini sering kali dapat diidentifikasi sebagai "Model Komunikasi yang Tidak Efektif". Model ini mencakup beberapa masalah yang umum terjadi dalam berkomunikasi, seperti:

1. Kekaburan Pesan: Pesan yang disampaikan tidak jelas atau ambigu, sehingga menyebabkan ketidakpahaman atau interpretasi yang salah dari penerima pesan.

2. Gangguan Komunikasi: Gangguan atau gangguan dalam proses komunikasi, seperti gangguan fisik (misalnya, kebisingan) atau gangguan psikologis (misalnya, emosi yang kuat), yang mengganggu pengiriman atau penerimaan pesan.

3. Kurangnya Keterampilan Komunikasi: Salah satu atau kedua pihak yang terlibat dalam komunikasi mungkin kurang memiliki keterampilan komunikasi yang efektif, seperti keterampilan mendengarkan, menyampaikan ide dengan jelas, atau menanggapi secara tepat.

4. Perbedaan Persepsi: Persepsi yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan dapat menyebabkan kesalahpahaman atau konflik. Perbedaan budaya, latar belakang, atau pengalaman individu dapat mempengaruhi cara pesan dipahami.

5. Ketidaksesuaian Pesan dengan Konteks: Pesan yang disampaikan mungkin tidak sesuai dengan konteks atau situasi komunikasi, sehingga tidak efektif dalam mencapai tujuan komunikasi yang diinginkan.

6. Ketidakcocokan Kanal Komunikasi: Pilihan kanal komunikasi yang tidak sesuai dengan konteks atau preferensi penerima pesan dapat menyebabkan kegagalan dalam penyampaian atau penerimaan pesan.

7. Ketidaksepakatan Nilai atau Tujuan: Ketidaksepakatan antara pengirim dan penerima pesan dalam hal nilai, tujuan, atau prioritas dapat menghambat proses komunikasi yang efektif.

8. Ketidakjelasan Peran: Ketidakjelasan dalam peran atau tanggung jawab komunikator dalam proses komunikasi dapat menyebabkan kebingungan atau kegagalan dalam mencapai tujuan komunikasi.

9. Kurangnya Umpan Balik: Kurangnya umpan balik atau respons dari penerima pesan dapat menghambat kemampuan pengirim pesan untuk menilai efektivitas komunikasi dan membuat penyesuaian yang diperlukan.

10. Kurangnya Penghargaan dan Empati: Kurangnya penghargaan dan empati terhadap perspektif atau perasaan orang lain dapat menghambat kemampuan untuk membangun hubungan yang kuat dan saling pengertian.

Sobat. Memahami pola-pola ini dalam komunikasi yang tidak efektif dapat membantu kita mengidentifikasi akar masalah dan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas komunikasi kita.

Bagaimana membangun Komunikasi yang baik dan efektif itu dan Prinsip Utama Engaging Communication?

Sobat. Untuk membangun komunikasi yang baik dan efektif, ada beberapa prinsip utama yang dapat Anda terapkan. Berikut adalah prinsip-prinsip tersebut:

1. Jaga Keterbukaan dan Kejujuran: Jadilah terbuka dan jujur dalam komunikasi Anda. Hindari menyembunyikan informasi penting atau menyajikan informasi dengan cara yang menyesatkan.

2. Praktikkan Keterampilan Mendengarkan yang Aktif: Dengarkan dengan penuh perhatian dan tanpa prasangka. Berikan umpan balik yang memperlihatkan pemahaman dan penghargaan terhadap pendapat lawan bicara Anda.

3. Jaga Klarifikasi: Pastikan bahwa pesan yang Anda sampaikan dan yang Anda terima dipahami dengan jelas. Tanyakan pertanyaan untuk memperjelas jika diperlukan dan pastikan tidak ada kebingungan.

4. Berbicara dengan Jelas dan Tepat: Sampaikan pesan Anda dengan cara yang jelas, ringkas, dan langsung. Gunakan bahasa yang tepat dan hindari penggunaan kata-kata yang ambigu atau teknis jika berbicara kepada orang yang tidak mengerti.

5. Pertimbangkan Audience: Ketahui siapa audiens Anda dan sesuaikan gaya komunikasi Anda dengan mereka. Pertimbangkan latar belakang, kebutuhan, dan preferensi mereka dalam menyampaikan pesan Anda.

6. Menggunakan Bahasa Tubuh yang Tepat: Bahasa tubuh Anda dapat memberikan pesan tambahan selain kata-kata Anda. Pastikan postur tubuh Anda terbuka, tatapan mata Anda menunjukkan ketertarikan, dan gerakan Anda mendukung pesan Anda.

7. Kelola Emosi dengan Bijak: Mengelola emosi Anda dengan baik adalah kunci untuk menghindari konflik dan menciptakan hubungan yang baik dalam komunikasi. Hindari bereaksi berlebihan atau bertindak impulsif saat emosi Anda tinggi.

8. Berpikir Sebelum Berbicara: Pertimbangkan pesan Anda sebelum Anda mengatakannya. Pertimbangkan dampaknya, apakah itu akan memperkaya pembicaraan atau menyebabkan kebingungan atau ketegangan.

9. Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif: Jika memberikan umpan balik, lakukan dengan cara yang konstruktif dan bersifat membangun. Fokus pada perilaku atau hasil yang dapat diubah, dan berikan saran untuk perbaikan.

10. Bertanggung Jawab atas Pesan Anda: Ambil tanggung jawab penuh atas pesan yang Anda sampaikan. Pastikan pesan Anda jelas, akurat, dan tidak dapat disalahpahami.

Sobat. Prinsip-prinsip ini membentuk dasar untuk membangun komunikasi yang baik dan efektif. Ketika Anda menerapkan prinsip-prinsip ini dengan konsisten, Anda dapat meningkatkan kualitas komunikasi Anda dan memperkuat hubungan Anda dengan orang lain.

Prinsip-prinsip utama engaging communication adalah:

1. Membangun Koneksi Emosional: Gunakan cerita, narasi, atau bahasa yang menginspirasi untuk membangun koneksi emosional dengan audiens Anda. Berbagi pengalaman pribadi atau memanfaatkan gambar-gambar yang kuat dapat membantu membuat pesan Anda lebih menarik dan bermakna.

2. Mengajukan Pertanyaan yang Menggugah: Ajukan pertanyaan yang merangsang pikiran dan menggugah rasa ingin tahu audiens Anda. Pertanyaan ini dapat membantu membangun interaksi dan partisipasi dalam komunikasi Anda.

3. Menggunakan Visual dan Multimodal: Gunakan elemen visual, seperti gambar, grafik, atau video, untuk memperkaya pesan Anda. Visual dapat membantu mengilustrasikan konsep atau menyampaikan emosi dengan lebih kuat daripada kata-kata.

4. Berfokus pada Pembelajaran Aktif: Libatkan audiens Anda dalam proses pembelajaran aktif, seperti diskusi, latihan, atau simulasi. Ini membantu meningkatkan keterlibatan dan retensi informasi.

5. Memberikan Inspirasi dan Motivasi: Sampaikan pesan Anda dengan cara yang menginspirasi dan memotivasi audiens Anda untuk bertindak atau berpikir secara positif. Gunakan kata-kata yang membangkitkan semangat dan energi positif.

6. Mendorong Partisipasi dan Kolaborasi: Ajak audiens Anda untuk berpartisipasi aktif dalam pembicaraan dan berkolaborasi dalam mencari solusi atau ide-ide baru. Ini dapat menciptakan rasa kepemilikan dan keterlibatan yang lebih besar dalam pesan Anda.

7. Menyesuaikan dengan Kebutuhan Audiens: Sesuaikan pesan Anda dengan kebutuhan, minat, dan karakteristik audiens Anda. Pertimbangkan latar belakang, budaya, dan preferensi mereka dalam menyampaikan pesan Anda.

8. Memberikan Nilai yang Jelas: Pastikan bahwa pesan Anda memberikan nilai tambah atau manfaat yang jelas bagi audiens Anda. Ajukan pertanyaan seperti "Mengapa pesan ini penting bagi Anda?" atau "Bagaimana pesan ini dapat membantu Anda?" untuk membantu mengidentifikasi nilai pesan Anda.

Sobat. Penelitian Dr Albert Edwar Wiggam  menunjukkan bahwa dari 4.000 orang yang dipecat dari pekerjaannya, 10 % diberhentikan dari pekerjaan karena tidak memiliki keterampilan dalam pekerjaan, sementara 90% orang diberhentikan karena tidak mampu mengembangkan kemampuan membangun interaksi yang efektif dengan orang lain. Disinilah pentingnya kita meningkatkan kemampuan berkomunikasi yang baik dan efektif dengan menerapkan engaging communication.

Sobat. Dengan menerapkan prinsip-prinsip utama engaging communication ini, Anda dapat menciptakan pengalaman komunikasi yang lebih menarik, relevan, dan berdampak bagi audiens Anda.

Salam Dahsyat dan Luar Biasa !

( DR Nasrul Syarif M.Si,  Penulis 30 Buku-buku Motivasi dan Pengembangan diri. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo )

0 Response to "Membangun Komunikasi yang sehati dengan Engaging Communication"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel