01.18
Add Comment
Wabup dan Ketua KADIN Bangkalan Saling Kritik Soal Proyek
SURYA.co.id | BANGKALAN - Upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Bangkalan dinilai Wakil Bupati Bangkalan Ir Mondir Rofii sudah menjadi tugas semua pihak, termasuk Kamar Dagang dan Industri (KADIN).
"Bagaimana keterlibatan dunia usaha dan investasi untuk meningkatkan kualitas SDM," ungkap Wabup Mondir Rofii," Rabu (18/11/2015).
Peningkatan SDM, dijelaskannya, bisa menjadi bagian dari Kadin Bangkalan dengan kebijakan ekonomi yang bisa mensejahterakan masyarakat.
"Sebagai mitra pemerintah, KADIN harus lebih banyak berbicara bukan hanya bergelut dalam hal-hal kecil seperti proyek," jelasnya.
Menurutnya, KADIN bersama pemerintah mempunyai peran penting dalam upaya meningkatkan taraf perekonomian masyarakat, khususnya di Bangkalan pasca-beroperasinya Jembatan Suramadu.
"Ini penting untuk menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)," pungkasnya.
Sebaliknya, Ketua KADIN Bangkalan Saleh Farhat, melontarkan kritik balik pada pemerintah.
"Bagaimana keterlibatan dunia usaha dan investasi untuk meningkatkan kualitas SDM," ungkap Wabup Mondir Rofii," Rabu (18/11/2015).
Peningkatan SDM, dijelaskannya, bisa menjadi bagian dari Kadin Bangkalan dengan kebijakan ekonomi yang bisa mensejahterakan masyarakat.
"Sebagai mitra pemerintah, KADIN harus lebih banyak berbicara bukan hanya bergelut dalam hal-hal kecil seperti proyek," jelasnya.
Menurutnya, KADIN bersama pemerintah mempunyai peran penting dalam upaya meningkatkan taraf perekonomian masyarakat, khususnya di Bangkalan pasca-beroperasinya Jembatan Suramadu.
"Ini penting untuk menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)," pungkasnya.
Sebaliknya, Ketua KADIN Bangkalan Saleh Farhat, melontarkan kritik balik pada pemerintah.
Dia menyatakan, permasalahan yang ada sekarang terkait tidak transparannya floating proyek.
"Tidak pernah transparan pembagian proyek. Ketika sudah difloating, ini milik saya, itu milik saya. Akhirnya males jadinya. Pelelangan hanyalah formalitas," katanya.
Ia menambahkan, ke depan tidak usah melakukan floating - floating namun dilakukan penenderan secara benar dan profesional.
Selain permasalah floating proyek, lanjutnya, titik kemacetan di Kapas Krampung dan Kedung Cowek, Surabaya menjadi titik kemacetan.
"Itu salah satu penyebab investor masih enggan berinvestasi di Suramadu. Harusnya ada tol setelah Suramadu sisi Surabaya," pungkasnya.
"Tidak pernah transparan pembagian proyek. Ketika sudah difloating, ini milik saya, itu milik saya. Akhirnya males jadinya. Pelelangan hanyalah formalitas," katanya.
Ia menambahkan, ke depan tidak usah melakukan floating - floating namun dilakukan penenderan secara benar dan profesional.
Selain permasalah floating proyek, lanjutnya, titik kemacetan di Kapas Krampung dan Kedung Cowek, Surabaya menjadi titik kemacetan.
"Itu salah satu penyebab investor masih enggan berinvestasi di Suramadu. Harusnya ada tol setelah Suramadu sisi Surabaya," pungkasnya.
0 Response to " "
Posting Komentar