Komisaris Utama PT. SOGI INDOMEDIA JAYA

Prevalensi Stunting di Lumajang Turun Jadi 23,8 persen dari 30,1 persen




Lumajang, monitorjatim.com - Angka kasus stunting pada anak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur turun menjadi 23,8 persen menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022.

"Dari hasil SSGI Tahun 2022 itu (angka kasus, red) di Lumajang turun dari tahun 2021 lalu 30,1 persen turun 6,3 persen, turun jadi 23,8 persen," ungkap Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Lumajang, dr. Bayu Wibowo Ignasius saat dimintai keterangan disela kegiatannya, Kamis (2/3/2023).

Menurut dr. Bayu, menurunnya angka kasus stunting di Lumajang, karena sesuai arahan dari Kemenkes RI, pihaknya fokus untuk melakukan intervensi atau program spesifik kepada wanita sebelum melahirkan.

“Jadi yang intervensi kita fokus diarahkan pada wanita sebelum melahirkan, baik remaja di kelas 7 keatas dan juga pada saat ibunya hamil itu adalah titik yang paling rawan menyebabkan stunting, dengan mmberikan TTD (Tablet Tambah Darah, red) bagi para remaja putri,” terang dia.

Ia menambahkan, bahwa pihaknya juga memberikan tambahan vitamin dan gizi kepada ibu hamil dan balita saat kegiatan posyandu, serta balita yang mengalami stunting yang bersumber dari APBD maupun APBN.

“Tahun 2022 ini, kami mendapatkan dana sekitar Rp5 miliar untuk pengadaan PMT (Pemberian Makanan Tambahan, red) lokal, engan sasaran sekitar 3.000 balita, yang diberikan di sekolah, posyandu maupun Fasilitas Kesehatan yang ada di wilayah,” imbuhnya. (Bud). 

0 Response to "Prevalensi Stunting di Lumajang Turun Jadi 23,8 persen dari 30,1 persen"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel