SOSIALISASI UANG BARU EMISI 2016 DI PEMKAB LUMAJANG

Portal Berita Lumajang
24 Januari 2017 - Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jember melaksanakan sosialisasi uang RI baru emisi 2016 di ruang Nararya Kirana lantai III kantor Bupati Lumajang, Senin (23/1). Sosialisasi ini diselenggarakan untuk menepis isu-isu negatif rupiah NKRI tahun emisi 2016 yang gencar disebarkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab terutama melalui media sosial.

Wakil Bupati Lumajang dr. Buntaran Suprianto M.Kes dalam sambutannya menjelaskan sesuai Undang-undang No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, sebagaimana diubah terakhir dalam Undang-undang No. 6 tahun 2009 memberikan mandat kepada Bank Indonesia untuk mengedarkan dan mengeluarkan uang Rupiah serta mencabut, menarik dan memusnahkan uang dimaksud dari peredaran pada tanggal 19 Desember 2016. Bank Indonesia telah meluncurkan 11 pecahan uang Rupiah sebagai wujud implementasi Undang-undang No. 7 tahun 2011 tentang mata uang yang mengatur satu-satunya mengenai ciri-ciri umum dan khusus yang dimuat dalam uang Rupiah.

Kepala Perwakilan BI Jember, Achmad Bunyamin mengatakan bahwa logo BI pada cetakan uang Rupiah baru emisi 2016 ini telah dikaitkan atau dihubung-hubungkan dengan lambang partai terlarang dan bahkan gambar pahlawan yang ada dicetakan Rupiah di isukan negatif oleh pihak tidak bertanggung jawab, padahal dalam proses pembuatan uang baru sudah sesuai perundang-undangan dan melalui rekomendasi dari pihak yang berkaitan.

Dalam penjelasannya, Achmad Bunyamin menambahkan sesuai Undang-undang No. 7 tahun 2011 tentang mata uang, pada tahun 2016 ini pencetakan uang Rupiah yang dilakukan oleh BI dengan menunjuk Badan Usaha Milik Negara yakni Perusahan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERUM PERURI), ini memberi penegasan bahwa uang Rupiah yang baru tidak dicetak di luar negeri melainkan dicetak di dalam negeri.

Dengan dilaksanakannya sosialisasi uang baru tahun emisi 2016 ini, Wabup Buntaran mengharapkan dapat memberikan pemahaman yang sama dan benar pada seluruh masyarakat di kabupaten Lumajang terhadap uang baru emisi 2016 sehingga tidak berkembang opini negatif di masyarakat.

Share this post