Gebrakan Nadiem Nakarim, Rombak Total Sistem Kolot di Pendidikan
08.24
Add Comment
Berharap untuk bisa menjadi lebih baik, hal tersebut selalu menjadi keinginin semua orang. Berharap untuk Indonesia yang lebih baik, itu pun hal yang lumrah bagi kita semua. Begitu pula berharap kualitas pendidikan di negara kita yang meningkat, siapapun menterinya.
Ini bukan soal Nadiem, menteri yang dianggap muda dan dipanggil mas menteri. Harapan itu bukan terpaut karena sang pemimpin itu muda atau pun tua, karena semua orang mempunyai peluang potensi yang sama terkait sebagai agen perubahan.
Pentingnya kualitas pendidikan untuk menjadi lebih baik, karena pendidikan adalah investasi bangsa yang sangat penting. Pendidikan adalah pencetak kualitas generasi bangsa ke depannya, oleh sebab itu, harapan untuk perbaikan dalam bidang pendidikan pun wajar adanya.
Dari kabar burung yang terdengar, karena tuntutan laporan tugas administratif, focus guru menjadi terbelah dan lebih mendahulukan hal tersebut ketimbang memperhatikan anak didiknya. Belum lagi, ada anggapan, kualitas pendidikan yang tak bagus karena semua mengejar kelulusan anak didiknya sehingga ketika ujian tiba, isu bocoran jawaban demi kelulusan pun ramai terdengar dan dianggap biasa.
Soal benar atau tidaknya kabar burung tersebut, para guru dan siswa-siswi sendiri pun yang bisa menjawab. Bukan saya, karena saya bukanlah guru dan bukanlah seorang murid di masa ini.
Namun setelah saya membaca pidato dari menteri pendikan yang viral, saya memiliki keyakinan, bahwa kabar burung yang selama ini beredar, kemungkinan adalah kabar yang benar, karena menteri Nadiem pun membuat pidato yang hampir mengacu pada penggambaran keadaan hal itu. Penggalan pidato tersebut seperti di bawah ini.
Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.
Dalam penggalan pidato selanjutnya pun seperti menunjukkan bagaiman harapan dari seorang Nadiem terkait semestinya mendidik anak-anak sebagai penerus bangsa. Kutipan pidatonya seperti di bawah ini:
Besok, di mana pun anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas anda.
Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar. Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas *Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri. Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.
Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.
Selamat Hari Guru,
Sebuah pidato seharusnya adalah sesuatu yang menjadi kegelisahan, harapan hingga arahan. Dari pidato Nadiem pada hari guru di atas, paling tidak bisa kita gunakan untuk membaca bagaimana pola pikir yang semestinya mempengaruhi setiap kebijakan yang diambil dalam kementeriannya. Tentu saja dengan catatan, jika dia berani.
Poin pertama dimana ada arahan untuk mengajak siswa berdiskusi, adalah hal yang baik untuk mengajarkan anak menjadi kritis karena adanya komunikasi dua arah, bukan hanya terbiasa mendengarkan. Dengan diskusi , maka potensi dan ide-ide pun akan tergali.
Untuk poin kedua, mengajarkan tentang pemahan adalah hal yang penting, ketimbang menghafal. Dengan mencoba mengajar, maka mau tidak mau akan ada tuntutan untuk bisa memahami. Kita bisa bayangkan, orang yang tak biasa memahami sesuatu, maka akan mudah menafsirkan hal-hal yang tersurat dengan semaunya tanpa memahami yang tersirat.
Lalu untuk poin anjuran bakti sosial yang melibatkan seluruh siswa diharapkan supaya siswa diajarkan untuk menjadi mahluk sosial yang utuh. Berusaha menumbuhkan kepedulian dan empati sejak dini terhadap sesama adalah hal yang penting.
Sedangkan untuk poin terkait menemukan bakat murid, saya jadi ingat bagaimana sebuah cerita mengenai animal school. Dalam kisah tersebut ada bebek, kancil, kuda berada di sekolah yang sama. Dalam pelajaran berenang, bebek tentu saja lebih pandai ketimbang kancil. Tetapi soal pelajaran lari, si kancil adalah jagonya. Jika kita memaksa bebek untuk pandai berlari dengan cara terus berlatih, maka selaput kaki yang ada di bebek bisa rusak, dan imbasnya justru si bebek kehilangan kepandaiannya dalam berenang. Lalu jika memaksa kancil untuk terus belajar berenang, trauma pun bisa didapatkan oleh kancil karena kaki-kakinya tak akan memungkinkan dirinya untuk pandai berenang.
Poin selanjutnya tentang menawarkan bantuan kepada guru yang mengalami kesulitan, mungkin harapannya, sesama guru saling bahu membahu dalam mewujudkan visi dan misi mencerdaskan anak bangsa.
Jika asumsi dan harapan kita benar adanya, semoga Nadiem segera membuat gebrakan yang benar-benar nyata dalam pendidikan, supaya tak hanya indah dalam kata saja, karena tindakan itu tak semudah dalam berkata. Soal orang yang mengasumsikan lain dari pidato menteri Nadiem, semua terserah para pembaca. Untuk pidato lengkapnya silahka baca di sumber pendukung opiniUdah ah, itu aja… Cak Anton
0 Response to "Gebrakan Nadiem Nakarim, Rombak Total Sistem Kolot di Pendidikan"
Posting Komentar