Komisaris Utama PT. SOGI INDOMEDIA JAYA

TOGA dan Kelas Ibu Hamil Jadi Andalan Lumajang Perangi Stunting




Lumajang, monitorjatim.com - Di tengah modernisasi layanan kesehatan, Pemerintah Kabupaten Lumajang memilih jalur yang menyatukan inovasi medis dengan kearifan lokal. Langkah ini terlihat nyata dalam kunjungan Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), bersama Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma (Mas Yudha), saat rangkaian program Setor Madu (Sehari Ngantor di Kecamatan Terpadu) yang digelar di Kecamatan Kunir, Rabu (30/7/2025).


Fokus kunjungan kali ini adalah Desa Sukorejo, yang menjadi laboratorium sosial bagi integrasi layanan kesehatan modern dan tradisional. Mulai dari Kelas Ibu Hamil, Binaan Keluarga Asman Toga, hingga pendampingan oleh penyehat tradisional, semua dirangkai menjadi ekosistem kolaboratif yang mendukung kesehatan keluarga dari akar rumput.


“Kelas ibu hamil ini bukan sekadar rutinitas. Ini adalah ruang belajar yang penuh makna. Ada senam, edukasi kehamilan, dan dialog sehat yang semuanya bertujuan menyiapkan ibu-ibu menjadi pilar generasi unggul,” ujar Bunda Indah saat menyapa para peserta.


Di balai desa, suasana semakin hidup. Di sana, sejumlah warga tengah mengikuti terapi akupresur dan mengenal lebih dalam tanaman obat keluarga (TOGA). Di balik kegiatan ini, nama Mas Brata Dejo, seorang tokoh penggerak kesehatan tradisional, menjadi figur sentral. Sosok bersahaja ini aktif membimbing warga memanfaatkan potensi herbal lokal sebagai pelengkap pengobatan konvensional.


Wakil Bupati Mas Yudha tak ragu memberikan dukungannya. “Kita perlu terus mendorong inovasi yang berakar pada nilai lokal. Pendekatan seperti ini memperkuat ketahanan keluarga dari sisi kesehatan, dan sekaligus melestarikan ilmu warisan leluhur,” tuturnya.


Tiga inovasi kesehatan lokal kini menjadi ikon Desa Sukorejo, yaitu:


Kunyit Asam, yang dikonsumsi untuk menjaga stamina harian.

Temulawak, ramuan warisan nenek moyang untuk meningkatkan nafsu makan dan membantu menekan angka stunting.

Manisan Pepaya, camilan sehat yang kini digemari anak-anak sebagai asupan gizi alternatif.

Langkah-langkah kecil namun berdaya besar ini menjadikan Desa Sukorejo sebagai teladan nasional dalam upaya membangun kesehatan berbasis komunitas. Tak hanya menyasar kuratif, pendekatannya juga menekankan edukasi, pemberdayaan, dan pelestarian tradisi. Semangat ini sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk menghadirkan layanan publik yang inklusif, humanis, dan relevan dengan kultur setempat.


“Jika semua desa mengembangkan potensi lokalnya seperti ini, kita akan punya generasi yang tidak hanya sehat, tapi juga berkarakter kuat,” pungkas Bunda Indah. (Budi).

0 Response to "TOGA dan Kelas Ibu Hamil Jadi Andalan Lumajang Perangi Stunting"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel