400 Penari Pentaskan Sendratari Kolosal Bumi Lumajang
23.04
Add Comment
Portal Berita Lumajang-Sebanyak 400 penari dari berbagai sanggar tari di Kabupaten Lumajang terus giat berlatih untuk mementaskan sendratari kolosal sejarah Lumajang. Pementasan sendratari ini digagas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang sebagai ajang ekspresi kesenian dan budaya serta edukasi masyarakat tentang sejarah Kabupaten Lumajang. Indrijanto, SH Kabid Kebudayaan Disbudpar Kabupaten Lumajang, mengatakan bahwa pentingnya menggambarkan sejarah Lumajang sebagai edukasi agar masyarakat tahu bahwa daerahnya memiliki perjalanan sejarah yang panjang. Tujuannya, agar masyarakat tahu persis sejarah daerahnya dan memiliki kebanggaan dengan Lumajang. Sebab, sejauh ini belum banyak yang tahu persis bagaimana sejarah Lumajang ini yang Tahun 2014 ini memperingati Ulang Tahunnya yang Ke-759, yang akan digelar pada hari Minggu (14/12) di Alun-alun Kota Lumajang.
Thema Bumi Lamajang ini menggambarkan tentang Lumajang, dimana memiliki sejarah panjang mulai masa Kerajaan Sejarah Lumajang yang akan dipentaskan secara kolosal, akan digambarkan dengan Kediri, Singosari, Majapahit, Lamajang Tigang Juru hingga Mataram Islam. Era-era perjalanan sejarah Lumajang ini akan digambarkan dalam beberapa scene. Contohnya, scene pertama akan dijelaskan kenapa Pura Mandhara Giri Semeru Agung yang sangat disucikan umat Hindu berada di wilayah Kabupaten Lumajang, tepatnya di Kecamatan Senduro. Dalam scene ini akan diberikan penjelasan secara gamblang melalui lakon sendratari yang dipentaskan.
Dari narasinya, akan menjadi informasi sekaligus edukasi sejarah bagi masyarakat bahwa di Abad Ke-12 di masa Kerajaan Kediri dibawah Raja Kameswara yang dituangkan melalui Prasasti Ranu Kumbolo, Prasasti Pasrujambe dan sebagainya, mereka sering melakukan persembahyangan di Lumajang. Ini disebabkan faktor Guung Semeru yang memang disucikan umat Hindu. Ini juga dituliskan dalam Kitab Tantu Panggelaran dan sebagainya, bebernya. Di scene berikutnya setelah masa kejayaan Kerajaan Kediri runtuh dan beralih ke Kerajaan Singosari, akan digambarkan masa Raja Wisnuwardhana memerintahkan putranya untuk memimpin pmerintahan di Lumajang.
Ini menjadi cikal-bakal adanya pemerintahan di Lumajang. Setelah itu bergulir lagi ke scene berikutnya ke masa Kerajaan Majapahit dibawah Raja Raden Wijaya. Di era itu, Raden Wijaya memerintahkan Arya Wiraraja yang telah berjasa besar kepadanya untuk memimpin Lumajang. Sehingga, Arya Wiraraja pun memimpin Kerajaan Lamajang Tigang Juru yang wilayahnya sampai ke Pulau Bali. (tim*)
Thema Bumi Lamajang ini menggambarkan tentang Lumajang, dimana memiliki sejarah panjang mulai masa Kerajaan Sejarah Lumajang yang akan dipentaskan secara kolosal, akan digambarkan dengan Kediri, Singosari, Majapahit, Lamajang Tigang Juru hingga Mataram Islam. Era-era perjalanan sejarah Lumajang ini akan digambarkan dalam beberapa scene. Contohnya, scene pertama akan dijelaskan kenapa Pura Mandhara Giri Semeru Agung yang sangat disucikan umat Hindu berada di wilayah Kabupaten Lumajang, tepatnya di Kecamatan Senduro. Dalam scene ini akan diberikan penjelasan secara gamblang melalui lakon sendratari yang dipentaskan.
Dari narasinya, akan menjadi informasi sekaligus edukasi sejarah bagi masyarakat bahwa di Abad Ke-12 di masa Kerajaan Kediri dibawah Raja Kameswara yang dituangkan melalui Prasasti Ranu Kumbolo, Prasasti Pasrujambe dan sebagainya, mereka sering melakukan persembahyangan di Lumajang. Ini disebabkan faktor Guung Semeru yang memang disucikan umat Hindu. Ini juga dituliskan dalam Kitab Tantu Panggelaran dan sebagainya, bebernya. Di scene berikutnya setelah masa kejayaan Kerajaan Kediri runtuh dan beralih ke Kerajaan Singosari, akan digambarkan masa Raja Wisnuwardhana memerintahkan putranya untuk memimpin pmerintahan di Lumajang.
Ini menjadi cikal-bakal adanya pemerintahan di Lumajang. Setelah itu bergulir lagi ke scene berikutnya ke masa Kerajaan Majapahit dibawah Raja Raden Wijaya. Di era itu, Raden Wijaya memerintahkan Arya Wiraraja yang telah berjasa besar kepadanya untuk memimpin Lumajang. Sehingga, Arya Wiraraja pun memimpin Kerajaan Lamajang Tigang Juru yang wilayahnya sampai ke Pulau Bali. (tim*)
0 Response to "400 Penari Pentaskan Sendratari Kolosal Bumi Lumajang"
Posting Komentar