Gebrakan Jokowi Selama Satu Tahun Memimpin Indonesia
01.22
1 Comment
Joko Widodo adalah seorang Presiden ke 7 di Republik Indonesia yang menjabat kurang lebih sejak satu tahun lalu. Terdapat banyak sekali polemik dan masalah yang dihadapi selama Jokowi menjabat sebagai Presiden di Indonesia. Apapun yang dilakukan oleh Presiden Jokowi selalu saja menjadi sorotan publik yang tidak pernah sepi tanggapan. Setelah dilakukan review mengenai kinerja dari Presiden Joko Widodo, hatree.com sudah merangkum setidaknya 20 Prestasi Joko Widodo untuk Indonesia selama 1 Tahun terakhir:
1. Cadangan Devisa Negara Meningkat Devisa Negara
Kabar baik muncul dari era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Posisi cadangan devisa Indonesia akhir Desember 2014 meningkat 800 juta dolar AS, dari 111,1 miliar dolar AS pada November 2014 menjadi 111,9 miliar dolar AS. "Peningkatan cadangan devisa tersebut terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa hasil ekspor migas, penarikan pinjaman luar negeri Pemerintah, dan penerimaan Pemerintah lainnya dalam valuta asing yang melebihi pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan devisa dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara di Jakarta, Kamis (8/1). Di samping itu, lanjut Tirta, simpanan valuta asing dan swap bank-bank dengan Bank Indonesia juga meningkat menjelang akhir 2014. Untuk keseluruhan tahun 2014, posisi cadangan devisa meningkat 12,5 miliar dolar AS dari posisi akhir tahun sebelumnya sebesar 99,4 miliar dolar AS. "Posisi cadangan devisa per akhir Desember 2014 dapat membiayai 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," ujar Tirta. Bank Indonesia menilai level cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Sebelumnya, posisi cadangan devisa Indonesia akhir November 2014 mengalami penurunan 900 juta dolar AS dibandingkan dengan posisi akhir Oktober 2014 sebesar 112 miliar dolar AS. Penurunan cadangan devisa saat itu terutama dipengaruhi oleh pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri Pemerintah dan penggunaan devisa untuk pengendalian moneter oleh Bank Indonesia.
2. Pembangunan 49 Bendungan, 13 diantaranya Bendungan Besar
Bendungan Besar Indonesia Bendungan Besar Indonesia Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pembangunan 49 bendungan dalam 5 tahun. Dari jumlah tersebut, 13 bendungan baru bakal mulai dibangun tahun ini. "Ada 13 bendungan yang kontrak dan groundbreaking tahun 2015. Target kita lima tahun itu 49 bendungan. Semoga bisa tercapai," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (13/1/2015). Basuki menjelaskan, jumlah ini memang lebih banyak dibandingkan target yang dicanangkan pada awal periode Kabinet Kerja. "Pertama memang kita target hanya 11 bendungan. Tetapi setelah dioptimalisasi, ada tambahan. Kita yang sudah terdata ada 13 bendungan yang akan dibangun tahun ini," sebutnya. Dari data yang dipaparkannya, 13 bendungan tersebut terdiri dari: Bendungan Raknamo di Kupang NTT yang kontraknya diteken 26 November 2014 dan telah groundbreaking Desember 2014 Bendungan Pidekso di Wonogiri, Jawa Tengah yang kontraknya dibuat pada 26 November 2014, dan dibangun Januari 2015. Bendungan Logung di Kudus, Jawa Tengah yang kontraknya diteken 18 Desember 2014 dan mulai dibangun Januari 2015 Bendungan Lolak di Bolaang Mgondow, Sulawesi Utara yang akan kontrak 23 Januari 2015 dan mulai dibangun pada Februari 2015. Bendungan Kuereto di Aceh yang akan kontrak pada 12 Februari 2015 dan mulai dibangun Februari 2015 Bendungan Passaloreng di Wajo Sulawesi Selatan yang akan kontrak 26 Maret 2015 dan mulai dibangun April 2015. Bendungan Tanju, di Dompu, NTB yang akan kontrak 4 Mei 2015 dan mulai dibangun Mei 3015 Bendungan Mila di Dompu NTB yang akan kontrak 4 Mei 2015 dan mulai dibangun Mei 3015 Bendungan Bintang Bano di Sumbawa Barat, NTB yang akan kontrak pada 18 Mei 2015 dan mulai dibangun Mei 2015. Bendungan Kairan di Lebak Banten yang rencana kontrak pada Juni 2015 dan mulai dibangun Juli 2015. Bendungan Tapin di Tapin Kalimantan Selatan yang akan kontrak pada Juli 2015 dan mulai dibangun Agustus 2015 Rotikold di Belu, NTT yang akan kontrak pada Juli 2015 dan mulai dibangun Agustus 2015 Bendungan Telagawaja di Karangasem, Bali yang akan kontrak pada Juli 2015 dan mulai dibangun Agustus 2015. "Proses kontak yang dimaksud adalah kontrak dengan kontraktor yang akan mengerjakan pemerintah. Ini sepenuhnya uang negara sehingga nggak ada tender investor, hanya mencari kontraktornya saja. Yang belum ada kontraktor, sedang kita lelang kontraktornya baru akan mulai kerja mudah-mudahan sesuai jadwal," pungkas Basuki. Soal rencana pembangunan 49 bendungan dalam 5 tahun ini, Ketua Komite Nasional Indonesia Bendungan Besar (KNIBB) Hari Suprayogi mengatakan, target tersebut bisa dicapai asal masalah pembebasan lahan bisa diselesaikan pemerintah. "Bendungan itu, sama dengan infrastruktur yang lain. Kendalanya di lahan. Kalau lahan bisa beres, semua beres," ujar Hari. Bila kendala lahan ini bisa diatasi, lanjut dia, maka target pembangunan 49 bendungan dalam 5 tahun sangat mungkin di lakukan. "Kita nggak ada kendala lian. Insinyur ada, lokasi sudah ditatpkan. Jadi ini sebenarnya bukan target yang mengawang-awang karena kita tahu lokasinya sudah ada. Tinggal bagaimana pembebasan lahannya saja," pungkas dia. Basuki Hadimuljono menegaskan, masalah pembebasan lahan memang menjadi fokus pemerintah dalam dua tahun ini. Bukan hanya untuk jalan tol yang selama ini banyak mengalami kendala, lahan untuk infrastruktur lain seperti bendungan dan pembangkit listrik pun turut menjadi perhatian. "Dalam dua tahun, kita akan bereskan itu pembebasan-pembebasan lahan. Kita akan bekerja keras, nggak ditunda-tunda semua harus beres 2 tahun supaya pembangunan-pembangunan bisa tercapai," pungkas dia. Dengan penanganan pembebasan lahan oleh pemerintah, diharapkan ada kepastian waktu bagi para kontraktor. Sehingga, proses pengerjaan infrastruktur yang selama ini tersendat dapat dipercepat.
3. Pembangunan Sawah Jutaan Hektar Sawah Indonesia
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan resmi ke Papua untuk kedua kalinya pada tanggal 9 dan 10 Mei yang lalu. Di Jayapura ia melakukan dua hal kecil namun menyenangkan hati orang, yaitu memberikan grasi kepada lima orang tahanan politik yang sudah lama dipenjarakan dan mengumumkan tidak ada lagi pembatasan bagi wartawan asing mengunjungi dan menulis tentang Papua. Keesokan harinya ia terbang ke Merauke untuk urusan serius: meluncurkan rencana untuk mengkonversi lahan seluas 1,2 juta hektare milik masyarakat adat setempat menjadi sawah dalam waktu tiga tahun. Dalam beberapa bulan belakangan ini, jelaslah bahwa Presiden Jokowi bertekad untuk menghidupkan kembali rencana pendahulunya untuk membangun MIFEE, proyek kebun pangan dan energi yang terintegrasi di Merauke. Proyek raksasa yang diresmikan tahun 2010 ini dimaksudkan untuk menjamin ketahanan pangan Indonesia, namun kenyataannya hanya menghasilkan sejumlah konflik atas tanah dan membuka pintu bagi beberapa perusahaan perkebunan sawit dan tebu masuk ke sana. MIFEE tahun 2010 pada awalnya mengalokasikan lahan seluas 1,2 juta hektare untuk dikembangkan hingga tahun 2030. Apa yang disampaikan Jokowi pada akhir pekan lalu jauh lebih luar biasa: 1,2 juta hektare akan dikembangkan dalam 3 tahun, sebagai tahap awal dari sebuah rencana yang pada akhirnya akan mencakup wilayah seluas 4,6 juta hektare (sebuah wilayah yang lebih luas dari Swiss, Belanda atau Denmark).
4. Pembangunan Tol Trans Sumatera Tol Trans Sumatera
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) beserta rombongan, tepat pukul 10.30 WIB, Minggu (6/9/2015), meninjau progress pembangunan tol Trans Sumatera yang dimulai titik Desa Ibul Besar Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir. Usai meninjau pembangunan mega proyek tol Trans Sumatera, Jokowi mengungkapkan, kondisi lokasi pengerjaan tergolong rawa. Namun, ia mengapresiasi progres pembangunan Tol Trans Sumatera yang telah selesai sepanjang 8.5 Kilometer. "Progressnya, menurut saya sudah luar biasa, sudah masuk pengerjaan sepanjang 8.5 kilometer. Prediksi memasuki 2018 akhir, sudah selesai," ungkap Jokowi.
5. Pengeboran Raksasa untuk Jalur MRT di Jakarta
Pengeboran MRT Presiden Joko Widodo meninjau perkembangan proyek pengeboran terowongan Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Patung Pemuda, Senayan, Jakarta Selatan. Jokowi berada di lokasi sekitar pukul 09.00 WIB, Kamis (8/10/2015). Ia didampingi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami. Sebelumnya, pada 21 September, Presiden meresmikan pengoperasian mesin bor yang disebut Tunnel Boring Machine (TBM). TBM pertama ini diberi nama Anteraja. Mesin bor ini beroperasi dari titik Patung Senayan. Mesin ini menggali dan mengerjakan konstruksi terowongan jalur bawah tanah MRT ke arah utara menuju titik Setiabudi. Dalam kesempatan itu, Presiden mengatakan proyek tersebut memang harus dilakukan saat ini agar manfaat dan biaya yang digunakan bisa efektif. Ia membayangkan jika proyek MRT itu dikerjakan pada 26 tahun lalu pasti biayanya akan lebih murah dibanding saat ini. "Bayangkan proyek ini dikerjakan 26 tahun lalu, pasti pembebasan lahan jauh lebih murah, juga tidak usah meruntuhkan Stadion Lebak Bulus karena memang sudah terkonsep sejak awal," ujar Jokowi.
6. Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara Pelabuhan Kuala Tanjung
PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I mengupayakan dapat menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara pada akhir 2016, lebih cepat dibanding perencanaan awal yaitu kuartal I 2017. Percepatan penyelesaian dilakukan Pelindo I agar pembangunan kawasan industri Kuala Tanjung juga bisa segera dibangun. Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana menjelaskan sampai akhir 2015 pembangunan pelabuhan diprediksi rampung 54 persen. Sehingga tahun depan, proyek bernilai Rp 42 triliun ini bisa selesai karena hanya tinggal menyelesaikan separuhnya. "Sampai akhir Juli, progress pembangunan Kuala Tanjung sampai 7 persen. Ke depan akan kita percepat karena memang nantinya akan dibangun kawasan industri di situ. Dari seluruh pelabuhan yang groundbreaking semester I tahun ini, pembangunan itulah yang paling besar," ujarnya di Jakarta, Senin (3/8).
7. Pembangunan Kilang Minyak di Bontang, Kalimanan Timur Kilang Minyak Bontang
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memberikan arahan agar keberhasilan pembangunan infrastruktur (success rate) ditingkatkan lagi. Selain itu, proses pembangunan proyek infrastruktur harus dipercepat serta hambatan-hambatan harus diselesaikan. Menurut Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil, pemerintah sudah mempunyai 10 pilot project untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, salah satunya pembangunan kilang minyak di Bontang, Kalimantan Timur. "Kilang Bontang, bagaimana kita mulai rapat selesaikan sampai detil. Lalu pembangkit listrik di Jawa Tengah yang kini masih belum bebas lahannya beberapa hektare," jelas Sofyan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (26/5/2015).
8. Investor Masuk capai Rp 57 Triliun (90% lebih tinggi dari era SBY)
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan dana yang masuk ke Indonesia dari pembelian Surat Utang Negara di pasar modal mencapai Rp 57 triliun. Dana tersebut masuk sejak Desember 2014 hingga Februari 2015. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibanding pada 2013 dalam jangka waktu yang sama, yakni Rp 30 triliun. Kondisi ini, ujar dia, menunjukkan Indonesia masih dipercayai investor. Agus menuturkan salah satu indikator yang menunjukkan Indonesia masih bisa dipercaya adalah angka credit default swap yang terus menurun. CDS adalah angka yang dilihat dunia jika ingin melihat besar atau kecilnya risiko di sebuah negara. Angka CDS Indonesia saat ini adalah 136, turun dari 157 pada 2014 dan dari 240 pada 2013. "Indonesia risikonya lebih rendah dibanding negara berkembang lain," ucap Agus di Kementerian Keuangan, Jumat, 6 Maret 2015.
9. Peresmian KEK di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten Tanjung Lesung
Sebanyak 2.040 personel tim gabungan TNI dan Polri mengamankan Tanjung Lesung. Tim gabungan tersebut mengamankan peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang rencananya akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo. Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafly Amar mengatakan pengamanan dibagi dalam tiga ring. "Kita (Polri) dan TNI sudah menyiapkan sekitar 2.040 personil untuk semuanya. Untuk ring pertama penjagaan dilakukan oleh TNI, dan sejak semalam kita sudah melakukan gladi pengamanan di kawasan yang akan dikunjungi oleh pak presiden," kata Boy, Senin (23/2).
10. Pembangunan Tol Serang-Pandeglang di Tanjung Lesung Tol Serang-Pandeglang
Untuk membantu mempercepat pembangunan Tol Serang-Panimbang, Pandeglang, yang digagas oleh Pemerintah era Presiden Joko Widodo. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten tengah memulai pembebasan lahan dan sedang melakukan analisis dampak lingkungan (amdal). "Pemerintah pusat sudah merencanakan tahun depan. Maka nya itu, kita sekarang sedang menyiapkan amdal," kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten, Rano Karno di Serang, Kamis (14/5).
11. Pendirian Pabrik Semen di Papua Pabrik Semen di Papua
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) berencana membangun pabrik semen terintegrasi di Kabupaten Jayapura, Papua, dengan investasi USD150 juta atau setara Rp1,95 triliun (Rp13.000/USD). Corporate Secretary Semen Indonesia, Agung Wiharto mengatakan, perseroan dan Pemerintah Kabupaten Jayapura sebelumnya telah melakukan kesepakatan kerja sama untuk pembangunan pabrik semen terintegrasi berkapasitas satu juta ton per tahun tersebut. "Pembangunan pabrik ini selaras dengan fokus pemerintah untuk percepatan kegiatan pembangunan infrastruktur di Indonesia bagian timur," ujarnya, dalam keterangan pers, Senin (6/4/2015).
12. Pembangunan Pelabuhan Dalam di Sorong, Papua Barat Pelabuhan Sorong
Pelabuhan Sorong, Papua Barat, dipersiapkan menjadi pelabuhan utama dalam rantai logistik regional Papua. Direktur Utama Pelindo 4 (Persero) Mulyono mengemukakan, kapasitas terpasang di pelabuhan kelolaan perseroan itu akan segera ditingkatkan agar representatif dijadikan sebagai hub utama dalam kegiatan distribusi di wilayah Papua. Adapun kapasitas eksisting Pelabuhan Sorong sebesar 44.000 TEU's dan diestimasi mampu meningkat mencapai 100.000 TEU's setelah pengembangan rampung secara keseluruhan.
13. Penguatan KPK dengan Pansel Calon Komisioner Pansel Calon Komisioner
Presiden Joko Widodo mengumumkan tujuh nama calon komisioner Komisi Yudisial (KY) yang telah dipilih oleh panitia seleksi dalam tahapan yang digelar selama empat bulan. Berdasarkan rapat Pansel pada 31 Agustus 2015 lalu, dengan memperhatikan elemen integritas, kompetensi, independensi dan kepemimpinan, serta aspek pengelolaan organisasi, komunikasi dengan mitra kerja, pencegahan dan pengawasan Kode Etik, telah dihasilkan tujuh nama calon anggota KY yang dinyatakan lulus. Komposisi anggota KY yang dipilih oleh Pansel terdiri dari dua orang dari unsur hakim, dua orang dari unsur akademisi, dua orang dari unsur praktisi, dan satu orang dari unsur masyarakat. Format tersebut sesuai dengan amanat Pasal 6 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang KY, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang KY.
14. Investasi 5 Miliar Dolar untuk Indonesia Investasi Investasi
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sektor industri, triwulan II pada 2015 sebesar Rp 25,56 triliun atau tumbuh sebesar 111,83 persen dibanding triwulan II tahun 2014 sebesar Rp 12,06 triliun. Sedangkan nilai investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sektor industri pada triwulan II tahun 2015 mencapai USD 2,51 miliar. "Total nilai investasi yang masuk pada triwulan II pada 2015 sebesar USD 5,07 miliar". Info dari BKPM bahwa telah masuk investor sebesar US$ 5 miliar untuk membangun Infrastruktur, diantaranya untuk membangun Pembangkit Tenaga Listrik, agar listrik tidak bray pet seperti di Medan, Palembang, Balikpapan, NTT.
15. Pembangunan Bendungan Besar di Keureuto, Lhokseumawe, Aceh Bendungan Keureuto
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) secara resmi memulai pembangunan Bendungan Keureuto, di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, yang ditandai dengan pengerukan tanah pertama, pada Senin (9/3/2015). Seremoni pengerukan tanah pertama tersebut disaksikan Menteri Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Aceh Zaini Abdullah, dan Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Sumber Daya Air Mudjiadi.
16. Pembangunan Bendungan Paya Seunara, Sabang, Aceh Utara Bendungan Paya Seunara
Presiden Joko Widodo memerintahkan jajaran pemerintah daerah untuk segera melunasi pembayaran ganti rugi lahan warga yang terkena dampak pembangunan Bendungan Paya Seunara. Dia menargetkan pada akhir tahun 2015 ini, proses pembayaran ganti rugi sudah selesai sehingga bendungan sudah bisa dioperasikan. "Pokoknya itu (pembebasan lahan) saya serahkan ke pemda, bisa dibereskan saya sudah bicara dengan pak gubernur dan wali kota. Nggak usah tunggu tahun depan, tahun ini jadi, bendungan bisa dipakai," ujar Jokowi usai meninjau Bendungan Paya di Kota Sabang, Aceh, Selasa (10/3/2015). Jokowi menjelaskan Bendungan Paya Seunara di Kota Sabang sebenarnya sudah mulai dikerjakan dari tahun 2001 dan hampir selesai pada tahun 2006. Namun, kemudian terjadi gempa dan akhirnya diperbaiki lagi.
17. Pembangunan Jalur Kereta Api Bandara Halim - Bandara Soetta, Cengkareng
Bandara Kereta Api Bandara PT Kereta Api Indonesia (KAI) menargetkan proses pembangunan Kereta Api Bandara Soekarno – Hatta (Soetta) sepanjang 36,3 kilometer (km) dimulai pada Juli 2015. Proses ini dijadwalkan selesai pada akhir 2016, menyusul hampir rampungnya proses pembebasan lahan untuk proyek senilai Rp 2,5 triliun tersebut. “Pembebasan lahan sudah clear semua, tinggal sertifikasi dari BPN (Badan Pertanahan Nasional). Rencana dibangun Juli ini, selesai akhir 2016,” ujar Direktur Keuangan PT KAI Kurniadi Atmosasmito seusai penandatanganan perjanjian kredit sindikasi yang diperoleh PT KAI dan PT Railink dari empat Bank, yakni, BCA, BNI, BRI, dan Bank Mandiri senilai total Rp 2 triliun di Jakarta, Senin (20/4).
18. Pembangunan Jalur Kereta Api lainnya
Jalur Kereta Api Kutipan hatree.com, adapun beberapa jalur kereta api lainnya adalah sebagai berikut: 2.428 km utk Kalimantan 1.399 km utk Sumatera 1.772 km utk Sulawesi 390 km utk Sorong-Manokwari
19. Neraca Surplus Rekor baru dalam 4 Tahun terakhir
Neraca Surplus Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan sembilan bulan terakhir mencapai 7,13 miliar dollar AS. Surplus neraca perdagangan Januari-September 2015 merupakan yang tertinggi sejak empat tahun terakhir. Kepala BPS Suryamin memaparkan, sebelumnya pada Januari-September 2012 neraca perdagangan surplus 1,023 miliar dollar AS. Kemudian pada periode Januari-September 2013 malah mencetak defisit 6,4 miliar dollar AS. Sementara itu neraca perdagangan Januari-September 2014 juga masih defisit 1,7 miliar dollar AS. "Pada Januari-September 2015 ini, surplusnya 7,13 miliar dollar AS," ungkap Suryamin di Jakarta, Kamis (15/10/2015). Dia mengatakan, surplus neraca perdagangan tahun ini memang lebih disebabkan penurunan impor yang lebih dalam dibandingkan penurunan ekspor. Suryamin bilang, surplus akan lebih tinggi apabila ada penurunan impor bahan baku dan barang modal. Diharapkan, kedua golongan barang itu bisa disubstitusi dari dalam negeri. "Kinerja industri ini perlu dipacu," kata Suryamin. Adapun pada bulan September sendiri, neraca perdagangan RI mengalami surplus sebesar 1,02 miliar dollar AS. Surplus neraca perdagangan bulan September 2015, disebabkan kinerja ekspor yang mencapai 12,53 miliar dollar AS, sedangkan impornya sebesar 11,51 miliar dollar AS. "Surplus neraca perdagangan bulan September 2015 merupakan surplus terbesar keempat tahun ini," ucap Suryamin. Dia mengungkapkan, pada bulan Juli 2015 surplus mencapai 1,38 miliar dollar AS, bulan Mei 2015 surplus sebesar 1,08 miliar dollar AS, dan bulan Maret 2015 surplus sebesar 1,03 miliar dollar AS. 19. Neraca Perdagangan Indonesia kumulasi Januari - Februari 2015 sebesar US.$.1.4.miliar setara dgn Rp.17.triliun. Neraca surplus ini tidak pernah terjadi selama 5 tahun terakhir, lebih besar Export daripada Import (data BPS tgl.16.3.15).
20. Indonesia berhasil keluar dari Fragile Five dalam waktu 5 Bulan
Pernyataan dari Stanley Morgan, Bank terkuat di Amerika yang menyatakan selama kurun waktu 5 bulan Indonesia telah keluar dari FRAGILE FIVE yang mata uangnya rentan terhadap kebijakan suku bunga The Fed. Indonesia menuju fundamental ekonomi yang kuat dibawah kepemimpinan Jokowi, sejajar dengan mata uang India, China, Turki dan Brazil. Demikian adalah 20 Prestasi Jokowi yang berhasil hatree.com rangkum dalah sebuah artikel. Semoga bermanfaat. (tcp/berbagaisumber)
akan sy coba..tunggu waktunya sy membutuhkan..makasih infonya..
BalasHapus