15 Anak Penyintas Erupsi Semeru di Lumajang Mendapat Beasiswa hingga Jenjang SMA

LUMAJANG, monitorjatim.com - Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) mengungkapkan, bahwa dirinya berterima kasih dan mengapresiasi kepada seluruh donatur dan relawan, utamanya kepada JSIT yang telah memberikan bantuan pendidikan hingga jenjang SMA untuk 15 anak penyintas bencana erupsi Gunung Semeru.

Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) mengungkapkan, bahwa dirinya berterima kasih dan mengapresiasi kepada seluruh donatur dan relawan, utamanya kepada JSIT yang telah memberikan bantuan pendidikan hingga jenjang SMA untuk 15 anak penyintas bencana erupsi Gunung Semeru.

"Terima kasih dan apersiasi yang setinggi-tingginya, semangat yang menguatkan kami dan para warga terdampak. Bantuan pendidikan ini sungguh sangat berarti bagi warga," ungkap saat menghadiri acara Serah Terima Bantuan Beasiswa Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia untuk Penyintas Semeru Lumajang kepada Yayasan Al Uswa, di Desa Pasirian Kecamatan Pasirian, Kamis (14/4/2022).

Bunda Indah juga mengungkapkan, dirinya bersyukur banyak komunitas dari berbagai daerah di Indonesia datang untuk membantu masyarakat terdampak erupsi Semeru.

"Saya bersyukur, banyak komunitas dari Sabang sampai Merauke, semuanya datang ke Lumajang untuk membantu. Dan, itu membuat para warga terdampak tidak berkecil hati, meskipun kondisi memperihatinkan," terangnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Al Uswa Kabupaten Lumajang Arif Wirdana mengharapkan, agar beasiswa yang diberikan menjadi sebuah motivasi dan penyemangat bagi anak-anak penyintas bencana erupsi Gunung Semeru.

"Semoga menjadi penyemangat untuk anak-anak disini," harapnya.

Sementara, Perwakilan JSIT Pusat Yon Hendri menyampaikan, bahwa pemberian beasiswa tersebut merupakan bagian dari kepedulian JSIT yang berada di seluruh Indonesia.

"Ini merupakan kepedulian kami seluruh anggota JSIT seluruh Indonesia terhadap para penyitas bencana semeru, mudah-mudahan ini bisa sedikit meringankan beban dampak dari bencana awan panas guguran," ujarnya. (Bud).