Data Makroekonomi dan IPM Jadi Dasar Keputusan Pembangunan Lumajang 2026
Lumajang,monitorjatim.com-Pemerintah Kabupaten Lumajang menekankan bahwa data makroekonomi dan target pembangunan RAPBD 2026 memiliki nilai strategis yang penting.
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menyatakan bahwa indikator-indikator seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, kemiskinan, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi alat utama monitoring dan evaluasi pembangunan daerah.
RAPBD 2026 disusun dengan target makroekonomi sebagai berikut:
- Pertumbuhan ekonomi: 4,79%–5,30% – menjadi tolok ukur aktivitas ekonomi dan basis perencanaan investasi lokal;
- Inflasi: 1,5%–3,5% – memastikan stabilitas harga kebutuhan pokok dan daya beli masyarakat;
- Tingkat pengangguran: 2,90%–3,51% – menjadi dasar program penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kapasitas tenaga kerja;
- Tingkat kemiskinan: 6,86%–7,85% – indikator keberhasilan program sosial dan pemerataan pembangunan;
- IPM: 71,16 – mengukur kualitas hidup masyarakat dalam pendidikan, kesehatan, dan standar hidup.
“Angka-angka ini bukan sekadar statistik, melainkan panduan strategis untuk menilai capaian pembangunan, menyesuaikan kebijakan, dan memastikan setiap program memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Bunda Indah dalam Rapat Paripurna DPRD, Rabu (8/10/2025).
Dengan landasan data yang jelas, RAPBD 2026 menjadi instrumen adaptif, pemerintah dapat menyesuaikan strategi pembangunan secara efisien, tepat sasaran, dan berkelanjutan. Pendekatan ini memastikan Lumajang bergerak selaras dengan prioritas nasional sambil menjawab kebutuhan nyata warga di semua sektor pembangunan.
“Setiap indikator makroekonomi dan target pembangunan menjadi kompas bagi seluruh perangkat daerah, agar anggaran dan program benar-benar berdampak bagi kesejahteraan masyarakat,” pungkas Bunda Indah.(Budi)
0 Response to "Data Makroekonomi dan IPM Jadi Dasar Keputusan Pembangunan Lumajang 2026"
Posting Komentar