Santri Masa Kini Adalah Pelopor Kemajuan Peradaban yang Berakar pada Nilai Moral dan Nasionalisme
Lumajang,monitorjatim.com-Lantunan selawat dan doa menggema di Stadion Semeru, Sabtu (18/10/2025) malam, ketika ribuan masyarakat dan santri dari berbagai penjuru Kabupaten Lumajang bersatu dalam acara “Lumajang Berselawat dan Doa Bersama”. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang ini menjadi puncak peringatan Hari Santri Nasional 2025 dengan tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia.”
Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), dalam sambutannya menegaskan bahwa Hari Santri bukan sekadar peringatan tahunan, melainkan momentum kebangkitan nilai perjuangan, keikhlasan, dan pengabdian yang diwariskan pesantren kepada bangsa. Lebih dari itu, ia menekankan bahwa santri masa kini harus tampil sebagai pelopor kemajuan peradaban modern yang tetap berakar pada nilai moral dan nasionalisme.
“Santri hari ini tidak hanya dituntut menguasai ilmu agama, tetapi juga menjadi pelopor kemajuan peradaban yang berakar pada nilai-nilai moral dan nasionalisme. Santri harus mampu menghadirkan wajah Islam yang ramah, berpengetahuan, dan berperan aktif dalam membangun bangsa,” tegas Bunda Indah disambut gemuruh takbir ribuan jamaah.
Ia menilai, semangat keilmuan dan keagamaan yang tumbuh di pesantren merupakan fondasi penting dalam membangun sumber daya manusia yang cerdas sekaligus berakhlak. Karena itu, santri tidak boleh tertinggal dari arus kemajuan teknologi, namun juga tidak kehilangan jati diri dan nilai spiritualnya.
“Ilmu pengetahuan dan teknologi hanyalah alat, sedangkan moralitas dan nasionalisme adalah arah. Santri adalah mereka yang mampu menuntun kemajuan tanpa kehilangan akar budaya dan akhlak mulia,” ujarnya.
Menurut Bunda Indah, sejarah telah membuktikan bahwa peran santri tidak hanya dalam perjuangan kemerdekaan melalui Resolusi Jihad 22 Oktober 1945, tetapi juga dalam menjaga keutuhan bangsa hingga kini. Ia mengajak para santri untuk menjadi agen perubahan, penegak nilai-nilai kebangsaan, dan pembawa kedamaian di tengah masyarakat.
“Santri adalah garda moral bangsa. Di tengah derasnya arus globalisasi dan disrupsi digital, santri dituntut menjaga harmoni antara iman, ilmu, dan amal. Dari pesantren harus lahir generasi unggul yang mampu membawa Indonesia menuju peradaban dunia,” katanya.
Lebih lanjut, Bunda Indah menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Lumajang berkomitmen memperkuat peran pesantren sebagai pusat pendidikan karakter dan penggerak kemajuan daerah. Dukungan pemerintah diwujudkan melalui program pemberdayaan pesantren, peningkatan kesejahteraan guru ngaji, ustaz, ustazah, serta marbot masjid.
“Pemerintah hadir bukan hanya sebagai penyokong kegiatan keagamaan, tetapi juga mitra strategis dalam mencetak generasi berdaya saing tinggi yang berjiwa santri jujur, tangguh, dan cinta tanah air,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk memperbanyak selawat dan doa, serta memperkuat solidaritas sosial di tengah keberagaman. Menurutnya, doa dan selawat adalah energi spiritual yang menyatukan dan menenteramkan, serta menjadi perekat antara umat dan bangsa.
“Lumajang Berselawat adalah ruang kebersamaan, tempat kita memohon rahmat Allah agar Lumajang dan Indonesia senantiasa dalam lindungan-Nya, dijauhkan dari perpecahan, dan diberi keberkahan,” pungkas Bunda Indah.
Acara “Lumajang Berselawat” yang dihadiri Majelis Dzikir An-Nadliriyah dan Majelis Selawat Nurus Sholah itu ditutup dengan doa bersama para kiai dan tokoh agama. Suasana haru dan khidmat menyelimuti Stadion Semeru, menandai tekad bersama untuk menjadikan santri sebagai obor penerang peradaban dan penjaga keutuhan bangsa.(Bud)

0 Response to "Santri Masa Kini Adalah Pelopor Kemajuan Peradaban yang Berakar pada Nilai Moral dan Nasionalisme"
Posting Komentar