DIREKTUR MONITOR JATIM

DIREKTUR MONITOR JATIM

JOTA 2025, Titik Awal Pramuka Lumajang Bangun Sistem Komunikasi Darurat dan Kolaborasi Sosial



Lumajang,monitorjatim.com-Jambore On The Air (JOTA) 2025 yang digelar Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Lumajang bukan sekadar ajang komunikasi udara. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi ruang bagi generasi muda untuk melahirkan karya nyata, mulai dari ide inovatif, sistem komunikasi darurat, hingga kolaborasi digital yang dapat diterapkan dalam kegiatan sosial dan kebencanaan.

Kegiatan yang berlangsung di Sanggar Pramuka Kwarcab Lumajang, Sabtu (18/10/2025), diikuti oleh 100 Pramuka Penegak dari berbagai satuan pendidikan dan Dewan Kerja Ranting (DKR) di Kabupaten Lumajang. Dengan dukungan penuh Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) Lokal Lumajang yang diketuai oleh Amalia Nursanti (YB3SAN), JOTA 2025 mengusung tema “A World Shaped by Youth.”

Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Hukum Kwarcab Lumajang, Muchamad Taufiq, menegaskan bahwa kegiatan JOTA dan Jambore On The Internet (JOTI) bukan semata ajang komunikasi digital, tetapi juga wadah pembelajaran tentang tanggung jawab dan kepedulian sosial.

“Saya berharap kegiatan ini tidak berhenti pada pertukaran pesan melalui udara semata, melainkan melahirkan karya nyata, baik berupa ide inovatif, sistem komunikasi darurat, hingga kolaborasi digital yang bisa diterapkan dalam kegiatan sosial dan kebencanaan,” ungkapnya penuh harap.

Menurutnya, Pramuka hari ini harus mampu menjawab tantangan zaman. Teknologi tidak hanya menjadi alat, tetapi juga medium pengabdian dan solidaritas. Dalam konteks kebencanaan misalnya, kemampuan komunikasi darurat bisa menjadi penyelamat di saat jaringan umum lumpuh.

“Dunia kini menuntut kecepatan dan ketepatan informasi. Dari JOTA, kita belajar bagaimana teknologi dapat digunakan untuk kepentingan kemanusiaan,” lanjutnya.

Lebih dari sekadar pelatihan teknis, kegiatan ini juga menanamkan nilai moral dan etika komunikasi. Taufiq menilai bahwa setiap pesan yang dikirim lewat udara harus mengandung semangat tanggung jawab, nasionalisme, dan pengabdian.

“Pramuka harus menjadi pelopor komunikasi yang santun, etis, dan solutif. Inilah karakter yang harus tumbuh dari generasi digital Lumajang,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua ORARI Lokal Lumajang, Amalia Nursanti (YB3SAN), mengungkapkan apresiasi terhadap antusiasme peserta. Ia menilai sinergi antara ORARI dan Gerakan Pramuka merupakan langkah strategis untuk memperkuat kesiapsiagaan komunikasi di masa depan.

“Kami siap terus bersinergi, terutama dalam penguatan komunikasi tanggap darurat, pelatihan komunikasi lapangan, hingga kegiatan edukatif lintas daerah,” ujarnya.

Kegiatan pembukaan JOTA 2025 ditandai dengan doa bersama dan komunikasi perdana menggunakan callsign resmi YH3AIJ. Momen ini menjadi simbol terbentuknya jaringan persaudaraan digital antara Pramuka Lumajang dan peserta dari berbagai wilayah di Indonesia.

Selama tiga hari pelaksanaan (17–19 Oktober 2025), para peserta mengikuti beragam agenda seperti simulasi komunikasi bencana, radio check, hingga diskusi virtual tentang etika komunikasi digital. Semua kegiatan tersebut dirancang untuk membangun keterampilan teknis sekaligus menumbuhkan jiwa gotong royong di era digital.

Melalui JOTA 2025, Gerakan Pramuka Lumajang menegaskan komitmennya untuk terus mencetak generasi muda yang cakap teknologi, tangguh dalam situasi darurat, serta berjiwa sosial tinggi, sejalan dengan nilai dasar Dasa Darma Pramuka: cinta tanah air dan siap menolong sesama.

“JOTA bukan hanya tentang berbicara lewat udara, tapi tentang menyampaikan kepedulian lewat tindakan nyata,” pungkas Taufiq.(Bud)

0 Response to "JOTA 2025, Titik Awal Pramuka Lumajang Bangun Sistem Komunikasi Darurat dan Kolaborasi Sosial"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel